Mereka yang suka membeli dan menggunakan DVD software bajakan sepertinya harus hati-hati. Sebab ternyata cakram bajakan tersebut menyimpan bahaya seperti malware (program jahat).
Demikian hasil riset kecil-kecilan Microsoft di sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia dan Filipina. Sneak preview ini mengambil sampel sebanyak 118 software bajakan.
Lebih rinci, dari 118 perangkat software bajakan yang diteliti, 66 merupakan DVD piranti bajakan dan sisanya merupakan laptop yang sengaja diinstal oleh software bajakan. Hasilnya?
"Temuan utama yang dilakukan oleh functional expert kita adalah, 63% laptop yang diinstal terinfeksi malware dari yang kita teliti. Sedangkan DVD bajakan tersebut sebanyak 74% mengandung malware, artinya 1 dari 2 laptop mengandung malware," kata Reza Topobroto, Director Legal Affair Microsoft indonesia, kepada sejumlah wartawan, di Hotel Four Season, Kamis (20/12/2012).
Dia menambahkan, dari penelitian tersebut sebanyak 44% hard drive diganti oleh dealer komputer dengan hard drive lain, yang didalamnya sudah terinstall software bajakan.
"Dari komputer yang diganti tersebut, sebanyak 77% di antaranya Windows Update-nya dimatikan. Maka otomatis security update menjadi hilang. Ini yang menjadi rentan," lanjut Reza.
Dia menambahkan, para kriminal menggunakan kegiatan ilegal invasive yang menghasilkan keuntungan dari mencuri kegiataan perbankan konsumen seperti informasi kartu kredit.
"Inilah kenapa keamanan penting bagi Microsoft untuk consumer business dan government. Karena teknologi akan sangat tepat bila digunakan dengan benar," tambah Astrid S. Timinez, Tegional Director Corporate & Legal Affairs Microsoft Asia Tenggara.
Demikian hasil riset kecil-kecilan Microsoft di sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia dan Filipina. Sneak preview ini mengambil sampel sebanyak 118 software bajakan.
Lebih rinci, dari 118 perangkat software bajakan yang diteliti, 66 merupakan DVD piranti bajakan dan sisanya merupakan laptop yang sengaja diinstal oleh software bajakan. Hasilnya?
"Temuan utama yang dilakukan oleh functional expert kita adalah, 63% laptop yang diinstal terinfeksi malware dari yang kita teliti. Sedangkan DVD bajakan tersebut sebanyak 74% mengandung malware, artinya 1 dari 2 laptop mengandung malware," kata Reza Topobroto, Director Legal Affair Microsoft indonesia, kepada sejumlah wartawan, di Hotel Four Season, Kamis (20/12/2012).
Dia menambahkan, dari penelitian tersebut sebanyak 44% hard drive diganti oleh dealer komputer dengan hard drive lain, yang didalamnya sudah terinstall software bajakan.
"Dari komputer yang diganti tersebut, sebanyak 77% di antaranya Windows Update-nya dimatikan. Maka otomatis security update menjadi hilang. Ini yang menjadi rentan," lanjut Reza.
Dia menambahkan, para kriminal menggunakan kegiatan ilegal invasive yang menghasilkan keuntungan dari mencuri kegiataan perbankan konsumen seperti informasi kartu kredit.
"Inilah kenapa keamanan penting bagi Microsoft untuk consumer business dan government. Karena teknologi akan sangat tepat bila digunakan dengan benar," tambah Astrid S. Timinez, Tegional Director Corporate & Legal Affairs Microsoft Asia Tenggara.
terima kasih atas infonya, sayapun akan berhati2 dengan banyaknya software bajakan yang beredar..
ReplyDeletesipp ,,, semoga bermanfaat !!!
ReplyDelete